Jumat, 20 Maret 2015

Ceritaku.

Aku selalu ingin bercerita tentang kisahku pada siapa saja

Tapi tidak bisa

Dari dulu aku memang tipikal orang yang tidak banyak 
bicara mengenai diri sendiri

Terlalu banyak mendengarkan celotehan dan curhatan orang lain

Terlalu banyak mendengar sampai lupa caranya bercerita

Lalu aku mencoba menulis

Menulis cerita. Tentangku.

Tapi baru sampai satu paragraph aku menyerah.

Bukan karena tidak bisa menulis

Tapi karena aku sadar cerita ini belum ada endingnya.

Cerita ini belum selesai.

Dan aku takut menulis cerita yang tidak bisa aku selesaikan.

Kemudian aku mulai menulis cerita fiksi.

Cerita tentang tokoh yang wujud dan keberadaannya kubuat sendiri.

Baru sampai satu halaman aku kaku

Lama kelamaan aku sadar cerita ini (lagi-lagi) mirip dengan kisahku.

Terus saja begitu.

Mungkin sampai kapanpun aku akan menjadi manusia dengan jenis ini

Jenis manusia pemendam

Semua yang kupendam menumpuk seperti pakaian kotor di toko laundry

Membentuk-ku menjadi pribadi yang semakin berbeda setiap harinya.

Kadang semakin sensitive. Semakin lemah. Kadang juga semakin kuat untuk menangis sendirian dengan membekap mulut agar tidak ada yang mendengar.

Tapi tenang saja, aku tetap akan menjadi jenis manusia seperti yang orang lain inginkan

Mendengarkan dan memberi simpati

Mendengarkan dan menghibur.

Mendengarkan dan mendengarkan lagi

Lagi

Lagi

Lagi

Lagi

Lagi

Curhatan orang lain

Lagi

Lagi

Lagi

Lagi

Cerita orang lain

Lagi

Lagi

Lagi

Kisah tentang orang lain

Lagi

Lagi

Kisah yang tidak ada hubungannya denganku tapi harus aku pedulikan

Untuk menjaga perasaan.

Lagi.